Dalam Rangka Gebyar HUT RI Ke-79, Malam Puncak “Patih Jaga Pati Cup” Berlangsung Meriah

Patih Jaga Pati memberikan kata sambutan pada penutupan gebyar HUT RI ke-79 (istimewa)

Ketapang, RADAR TANJUNGPURA– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, Alexander Wilyo S.STP, M.SI bertempat di halaman Kepatihan Jaga Patih, secara resmi menutup Patih Jaga Pati Cup, pada Minggu Malam (18/8/2024).

Menurut Ketua Panitia, kegiatan yang sudah di agendakan dari tanggal 15-18 Agustus 2024 ini dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Sedangkan perlombaan yang di adakan antara lain lomba panjat pinang, lomba menyumpit, Gaple, Catur, dan Remi Box.

Di awal sambutannya, Alex (sapaan Sekda-red) menjelaskan inti dari kegiatan ini adalah perlombaan Sumpit.

“Sebenarnya, inti dari kegiatan ini adalah sumpit. Kalau sumpit itu diadakan setiap tahun. Karena, sumpit ini adalah salah satu senjata tradisional bangsa kita. Kalau tidak kita lestarikan, bisa saja suatu saat nanti sumpit ini tinggal cerita. Jadi, tujuannya adalah melestarikan tradisi yang pernah muncul dalam sejarah perjuangan bangsa. Sumpit sungguh luar biasa. Kearifan lokal yang harus dipertahankan” jelasnya.

Lebih lanjut, pria yang berjuluk Pendekar Wira Utama itu menjelaskan tentang arti dan makna Patih Jaga Pati agar kedepannya masyarakat tidak salah paham.

“Patih Jaga Pati adalah gelar kerajaan adat bukan kerajaan berorientasi politik, dan ini diakui oleh seluruh masyarakat adat terutama masyarakat Dayak, baik yang beragama Islam , yang beragama kristen, katolik maupun kepercayaan , termasuk DAD mengakui keberadaan Patih Jaga Pati. Yang tugasnya hanya memegang amanah menjaga, memelihara, menegakkan adat, budaya dan tradisi. Artinya sepanjang itu berkaitan dengan budaya adat para leluhur bangsa kita, akan saya perhatikan, akan saya bela, akan saya Junjung tinggi. Dan sekarang tidak hanya terbatas kepada bangsa Dayak, akan tetapi seluruh adat budaya bangsa kita akan saya Junjung tinggi” ujarnya.

Untuk itu, Alex menegaskan jika ada hal yang berkaitan dengan adat leluhur kita bangsa Indonesia, Ia bertekad akan melestarikan dan dikembangkan sampai kepada anak cucu.

“Karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati budayanya sendiri”, daripada kita menjunjung budaya luar, saya kira lebih baik kita menjunjung dan mengutamakan budaya asli bangsa kita sendiri” cetusnya.

Di akhir sambutannya, Bapak tiga anak ini mengucapkan rasa terima kasih kepada para undangan yang telah hadir dan berjanji akan melaksanakan kegiatan seperti ini lagi di tahun-tahun mendatang.

Penulis: NikEditor: ANS