Patih Jaga Pati Hadiri Ritual Adat Meruba Kerajaan Hulu Aik

Sekda Ketapang yang juga Patih Jaga Pati Hadiri Ritual adat Meruba (istimewa)

Ketapang, RADAR TANJUNGPURA-Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo,S.STP.,M.Si. yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, menghadiri Kegiatan Ritual Adat Meruba, Ngase Minyak dan Ganti Ompint Pusaka Bosi Koliknk Tungkat Rayat Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Tahun 2024, Selasa (25/06/2024) bertempat di Laman Sengkuang, Desa Benua Kerio, Kecamatan Hulu Sungai.

Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 24 Juni sampai 26 Juni 2024. Ritual Adat Maruba adalah ritual adat pencucian atau pembersihan Pusaka Kerajaan Hulu Ai’k, sejak zaman Raja Yang Mulia Siak Bahulun yang dikenal dengan nama Todung Rosi (Cikal bakal Kerjaan Tanjung Pura Kuno).

“Sebagai Patih Jaga Pati saya dinobatkan sebelum saya menjadi Sekda. Tugas saya sebagai Patih Jaga Pati itu artinya adalah inti dari segala adat,menegakkan, Mempertahankan dan menjunjung tinggi adat orang dayak” ujarnya saat menyampaikan sambutan

Alexander Wilyo mengaku bahwa kehadirannya dalam kegiatan ini murni menghadiri agenda kegiatan adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun dan akan tetap dilaksanakan sampai kapanpun.

“Kita orang Dayak harus bisa maju dan bersaing dengan orang lain biar nanti ada orang Dayak yang jadi kapolsek, jadi perwira, jadi Camat dan kedepannya bisa menjadi pemimpin, manajer, direktur bahkan menjadi konglomerat,” tuturnya

Ia juga menambahkan bahwa pada Bulan Agustus ini Pemerintah akan melaunchingkan IKN di Kalimantan Timur.

“Akan banyak orang-orang datang ke Kalimantan, artinya kita harus mempersiapkan diri agar tidak kalah. Pesan saya kita harus menumbuhkan rasa semangat persatuan kita lebih maju dan berdaulat secara budaya, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat secara politik,” ucapnya.

“Oleh karena itu, saya mau orang dayak berdaulat,saya mau orang dayak tidak dianggap orang bawah kita harus maju dan sejajar dengan masyarakat yang lainnya”,Tutupnya.

Ritual Adat Maruba adalah ritual adat pencucian atau pembersihan Pusaka kerajaan Hulu Ai’k, sejak zaman Raja Yang Mulia Siak Bahulun yang dikenal dengan nama Todung Rosi (Cikal bakal Kerajaan Tanjungpura Kuno).

Anaknya yang bernama Putri Dayang Putung atau dikenal dengan Putri Junjung Buih menikah dengan Prabu Jaya dari kerajaan Singosari (Cikal Bakal Kerajaan Majapahit) Prabu Jaya akhirnya mendirikan kerajaan baru dengan nama Tanjungpura di era kejayaan Majapahit.

Raja Siak Bahulun digelar Todung Rosi oleh rakyatnya karena ketegasannya saat menjadi raja dalam memimpin rakyatnya. Ritual Adat Maruba ini telah dilaksanakan sampai saat ini di era Raja ke-51 Petrus Singa Bansa.

Raja Ke-51 Petrus Singa Bansa yang mempesalin/ menobatkan Alexander Wilyo sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Ai’k yang bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua.

Penulis: NikEditor: ANS