Martin Rantan: Balai Kepatihan Adalah Produk Kebudayaan Dan Arsitektur Suku Bangsa Dayak

Bupati Ketapang, Martin Rantan memberi kata sambutan dalam acara peresmian Balai Kepatihan (istimewa)

 

Ketapang, RADAR TANJUNGPURA – Bupati Ketapang, Martin Rantan SH., M.Sos, menghadiri acara peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, di Gang Kelapa Gading, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan, pada Sabtu (4/5/2024).

Dalam sambutannya, Martin mengucapkan selamat kepada Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh atas dilaksanakannya ritual adat Menaiki Rumah Bosar Jurong Tinggi Balai Kepatihan Jaga Pati. Ia juga mengatakan, pembangunan Balai Kepatihan ini tentu tidak asal-asalan, Balai ini memiliki nilai arsitektur tinggi dengan setiap bagian rumah, baik interior maupun eksterior memiliki nilai seni dan filosofi tersendiri.

“Balai Kepatihan ini adalah bentuk produk kebudayaan, khususnya produk arsitektur suku bangsa Dayak,” ucap Martin.

Martin juga berharap balai ini dapat difungsikan untuk pelaksanaan ritual adat dan menjadi tempat bermusyawarah, serta menjadi tempat pelestarian dan pengembangan seni, tradisi dan warisan budaya daerah.

“Kita patut bersyukur karena dengan kemajemukan etnis dan budaya di Ketapang ini membuat daerah ini menyimpan potensi kekayaan budaya multi etnis yang merupakan aset yang tak ternilai harganya. Kemajemukan dan keberagaman ini patut kita jaga agar Ketapang dapat terus berkembang dengan aman, damai dan tentram.” harapnya.

Di akhir sambutannya, Martin mengapresiasi langkah yang ambil Patih Jaga Pati dalam melaksanakan dan melestarikan adat budaya dan tradisi Dayak.

“Saya juga mengapresiasi langkah-langkah yang dibuat oleh Patih Jaga Pati yang tetap konsisten melaksanakan ritual adat dan menfasilitasi pelestarian seni dengan mendirikan Sanggar Kepatihan dalam upaya menjaga dan mengembangkan seni dan budaya di Ketapang, khususnya adat tradisi dan budaya Dayak tidak punah ditelan zaman”. Pungkasnya.

Penulis: NikEditor: ANS