Sekda Ketapang Terima Keris Pada Acara Puncak Grebek Suro

Gambar Sekda Ketapang Menerima Keris. (IST)

Ketapang, Radar Tanjungpura – Sekda Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik – yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, menerima sebilah keris dari Ketua Umum Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, pada Sabtu (29/07/2023) bertempat dirumah Joglo Paguyuban Jawa Ketapang.

Pemberian keris tersebut bersamaan dengan acara Puncak Grebeg Suro dan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Paguyuban Jawa Ketapang. Perayaan Grebeg Suro dan HUT ke – 26.

“Sugeng dalu para sederet seluruh keluarga besar Paguyuban Jawa, para Alim Ulama, Forkopimda, OPD, para Ketua Paguyuban Lokal dan Paguyuban Etnis serta Ketua Umum Paguyuban Jawa Ketapang,” ujar Sekda Ketapang mengawali sambutannya.

Sekda Alexander pun merasa sangat senang karna bisa hadir di acara ini. “Karena saya dengar Ketua Umum Paguyuban Jawa Ketapang akan memberikan sesuatu, yang ternyata sesuatu itu adalah Keris,” ujarnya.
Menurut Sekda, keris itu melambangkan kepemimpinan, lambang kejayaan dan simbol bangsa Indonesia. “Saya mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga, karena mendapatkan cinderamata sebuah keris dari Ketua Umum Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, Bapak Achmad Sholeh, ST., M.Sos”, tandasnya

Seingat dia, dirinya sudah tahun ketiga menghadiri perayaan Grebeg Suro Paguyuban Jawa Ketapang ini.

Terkait permintaan Ketua Umum Paguyuban Jawa agar perayaan Grebeg Suro dimasukan menjadi agenda tetap Pemda Ketapang, Sekda pun meminta Dinas Pariwisata dan Budaya supaya membuatkan SK Bupati, yang menetapkan Grebeg Satu Suro sebagai angenda rutin Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang.

Dalam hal ini, Pemerintah Daerah juga memfasilitasi acara-acara kebudayaan, seperti Gawai Adat Dayak, Pentas Seni Budaya Melayu, termasuk juga Adat Madura, Adat Batak, Flobamora, dan semua etnis. Artinya bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang itu mengayomi dan melayani seluruh Agama dan Suku yang ada di Kabupaten Ketapang.

Lebih lanjut, Alex menandaskan, “Kita tidak membedakan dan berupaya berlaku adil. Karena saya Sekda Kabupaten Ketapang, yaitu tidak hanya Sekda satu suku dan agama. Tetapi, kami Perangkat Daerah, Camat, Lurah dan tidak kami beda-bedakan,” ucapnya.
Sekda juga mengatakan bahwa Paguyuban Jawa di Ketapang sudah memberikan kontribusi besar bagi daerah, termasuk sejarah para pendahulu kita, para Bupati-bupati di Kabupaten Ketapang ini ada dari etnis Jawa. Oleh karena itu kita tidak membedakan dan tidak pernah menolak siapapun menjadi pemimpin kita,” ujarnya.

Aelx meminta seluruh warga Ketapang untuk tetap menjaga kerukunan, saling menghormati dan saling menghargai, menjaga situasi Ketapang dan bersama-sama membangun Ketapang. “Tidak hanya oleh Pemerintah Daerah akan tetapi seluruh elemen masyarakat, yang terdiri dari berbagai ragam kelompok, berbagai ragam suku dan agama,” kata Alex.

“Kalau kita kompak, kita guyub dapat mempercepat pembangunan, namun jika kita tidak rukun maka kita akan banyak memakan biaya untuk pengaman dan kita bersyukur Kabupaten Ketapang ini di Kalimantan Barat terkenal sebagai Kabupaten yang paling aman, paling harmonis dan paling damai”, tuturnya.

“Mari para sederet semua Paguyuban Jawa saya mengajak menjaga Ketapang ini tetap aman, tetap damai, tetap harmonis dalam rangka kita menghadapi hajatan pemilu tahun 2024. Mari kita ciptakan situasi aman, damai dan kondusif, biarlah Ketapang kita jaga, kita rawat menjadi milik kita semua, menjadi rumah besar bagi semua suku, semua agama, semua kalangan yang ada di Kabupaten Ketapang”, ujarnya.

Atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Daerah, tak lupa pula Sekda mengucapkan selamat ulang tahun Paguyuban Jawa ke-26 dan selamat Satu Suro, “Semoga kita selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kesejahteraan, kebahagiaan, rezeki serta dimudahkan bagi semua yang berusaha, semoga kita tetap kompak dan tetap guyub rukun bersama-sama hidup berdampingan di Kabupaten Ketapang yang kita cintai ini,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Alex pun menutupnya dengan Pantun.

Ke rumah tetangga membuat acar
Acar dimakan ditambah soto
Grebeg Suro 2023 berjalan lancar
Tansah Makaryo Tumuju Ketapang Joyo

Diwaktu petang berlatih senam
Tangan diangkat kaki melangkah
Selamat HUT Keluarga Besar Paguyuban Jawa Ketapang ke 26
Semoga semakin solid, sukses dan berkah

Memanglah pedas masakan rendang
Rendang dimasak si anak dara
Mari kita bersinergisitas membangun Ketapang
Demi Ketapang yang Maju Masyarakat Sejahtera.

Pada puncak perayaan Grebeg Suro dan HUT Pagiyuban Jawa Ketapang ke-26 ini diadakan juga Pagelaran Budaya Wayang Kulit, yang dilakoni oleh Petruk Dadi Ratu, Dalang Ki Sumaryono dari Sleman Jogjakarta.

Hadir dalam acara tersebut antara lain: Forkopimda Ketapang, para Kepala OPD, Ketua DPRD, Kadis Kominfo, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Camat, Lurah, paguyuban lokal Jawa, DPC Paguyuban Jawa Kecamatan, paguyuban etnis serta undangan lainnya.

Penulis: SuharjoEditor: Abram